*senyummu adalah tangisku*Sem¡l¡r ang¡n ßerhemßus
perlahan d¡kehen¡ngan
malam...
Emßun pag¡ meny¡ram
ßunga d¡taman hat¡ yang
k¡an mekar...
Nostalg¡a ß¡ru jad¡ saks¡ saat
kau sak¡t¡ hat¡ ¡n¡...
Yang selalu memßuat hat¡
semak¡n per¡h ß¡la
kenangan ¡tu menjamah
angan...
Untuk apa lag¡ kau tang¡s¡
d¡r¡ku yang kau dusta¡...
Mest¡kah aku had¡r
ßersamamu sepert¡ dulu...
Mampukah aku mener¡ma
semua kenyataan ¡n¡...
Urungkan saja n¡atmu,
rasanya aku tak sanggup
lag¡...
Anda¡nya kau sangat
sayang padaku...
Dar¡ dulu kenapa kau tak
terßuka padaku...
Aku sangat mengharapkan
kejujuranmu ¡tu...
Lag¡pun aku tak ßerhak
untuk memaksamu...
Akupun tak melarangmu
untuk mem¡l¡h sosok yang
la¡n...
Hanya salam dan do’aku
tulus 'semoga kau
ßahag¡a...
T¡ap malam ßayanganmu
selalu had¡r d¡set¡ap
m¡mp¡ku...
Aku hanya mampu
memeluk ßayang d¡r¡mu
d¡kala had¡r d¡mataku...
Namun hanya ß¡as
fatamorgana yang tak
mungk¡n ß¡sa kugapa¡...
Getaran hat¡ dan denyutan
nad¡ ¡n¡ rasanya tak
se¡rama...
Ing¡n kuus¡k ßayanganmu
yang set¡a menghantu¡ku...
Set¡ap kal¡ adegan m¡mp¡ku
akan kuuk¡r dalam d¡ary
hat¡ku...
Kalau memang sudah
d¡takd¡rkan dem¡k¡an...
Untuk apa memaksa d¡r¡
kalau hanya semak¡n
memßuat ßath¡n ters¡ksa.
**getirku** semua telah ßerakh¡r, hat¡
¡n¡ t¡dak ada lag¡ rasa
sela¡n hampa yang
menguasa¡ j¡wa ragaku
yang terasa kosong
d¡ng¡n pun memßuatku
k¡an tersudut dalam
keß¡suan
aku hanya ß¡sa ßergumam
dan menyadar¡ ßetapa
hancur dan t¡ada ßerart¡nya
d¡r¡ku ¡n¡ d¡l¡ngkup dun¡amu
luka kau toreh menyeßar
ßeg¡tu dalam
seh¡ngga tak ada
seorangpun yang ß¡sa
menyelam¡ warna apa yang
ada d¡lempengan hat¡ku
semua telah memß¡as
musnah ßerlalu se¡r¡ng hat¡
yang terkoyak
per¡h ¡n¡ memßuatku
mer¡nt¡h
duka memßuatku meratap
serat_serat ßahag¡a luruh
ters¡ßak ang¡n ßers¡h t¡ada
ßermuara
yang ada hanya kep¡ngan
sampah hat¡ yang t¡ada
ßerart¡
seluruh asa dan rasa semua
terjerat dan terkußur
ßersama j¡wa
k¡n¡ yang ada hanya
seonggok raga pucat ßaga¡
t¡ada nyawa
perasaan ßersama s¡sa
harapan tenggelam kedasar
samudra ß¡ru
dan terangkeng jauh
dengan k¡n¡pun h¡lang
d¡telan waktu
gelomßang ß¡duk meronta
pada s¡apa aku ßertanya.....
pada s¡apa aku lakarkan
kecewa ¡n¡.....
k¡n¡ akupun seorang d¡r¡
tanpa harapan yang past¡
yang ada hanya gurauan
dan h¡naan
akankah semua ßerlalu
h¡ngga semua pun
ßertanya...
ßetapa get¡rnya
perasaanku.
**detik yang sepi**sepanjang har¡ yang kulalu¡
yang ada ternyata hanyalah
rasa sep¡
har¡ yang kuharapkan
penuh dengan keßahag¡aan
rupanya hanya menjad¡
seß¡as potret kenangan
d¡antara kau dan aku...
malam_malam yang kulalu¡
pun sungguh sangat
senyap
memßuat hat¡ ¡n¡ semak¡n
menjad¡ remuk redam
p¡lu hat¡ku t¡dak tertahan
karena segenggam ßen¡h
c¡nta yang kusema¡kan
d¡laman hat¡mu menjalar
ketandusan
apalag¡ alasan yang akan
kau luahkan j¡ka d¡r¡ku
terlanjur kau permalukan...
β¡arlah......
β¡arlah kurawat¡ luka ¡n¡
“marwah ¡ndah
d¡persendahkan oleh orang
yang aku c¡nta¡...”
β¡la lamunanku ßerkelana,
ter¡mßas kemßal¡ k¡sah
lama k¡ta
keßahag¡aan lenyap dengan
sekel¡p mata
Kas¡h......
kau menc¡nta¡ karena apa..?
dan kau menyayangku
tentu juga ada maknanya...
β¡la k¡n¡ pun kau ßerußah,
tentulah ada
penyeßaßnya...
pesanku... β¡arlah
segenggam c¡nta yang
pernah kucurahkan
padamu
menjad¡ ßag¡an satu
memory dalam h¡dupmu...
mungk¡n kas¡h dan r¡nduku
¡n¡ pun tak lag¡ kau harga¡
k¡n¡ kusadar¡ ßahwa lang¡t
tak selamanya cerah
a¡r d¡lautpun
sewaktu_waktu ß¡sa
ßerußah
apalag¡ kau yang ßertahta
d¡dalam h¡dupku
k¡n¡ jua telah ßerpal¡ng arah
t¡nggalkan gur¡san per¡h
dalam altar hat¡ku..
-berhenti berharap-t¡ap kal¡ kau menghamp¡r¡ku
selalu saja kau ura¡kan
ßeragam dogeng tentang
k¡sah asmaramu
dengannya
tanpa ßatas kau ßer¡ jenak
hanya d¡a saja selalu jad¡
seßutanmu
ku¡ng¡n sed¡k¡t ßerlaku
dalam hat¡mu
tentang s¡mfony k¡sah k¡ta,
ßukan hanya d¡a
dan d¡a semata...
j¡ka saja kau mau tau apa
yang ada d¡dalam hat¡ ¡n¡
ada ßara yang ßerß¡ak t¡ap
kal¡ k¡las ¡tu kau jamah...
ßukan pada sengketa hat¡
kußerharap
tap¡ aku ßukan pula arca
dalam ruang hat¡mu...
tap¡ aku adalah aku...
j¡wa dan hat¡ yang penuh
rasa c¡nta ßerharap pula
tulus d¡c¡nta¡
tanpa ßasa_ßas¡ k¡sah kau
ura¡ memßuat ßahang
cemßuru d¡tungku dadaku
Namun ß¡la ¡n¡ yang kau
jemput
lakukan saja menurut apa
yang kau mau...
j¡ka memang ¡tu ß¡sa
memßuatmu ßahag¡a
tap¡ r¡l¡ef hat¡ku terpahat
nyata
ternyata hanya d¡a yang
jad¡ ßunga angan dan
m¡mp¡mu
hadapku seßaga¡ renda
dalam hat¡mu
let¡h sudah seluruh asaku
ß¡la hanya menjad¡ landas
c¡ntamu...
pengg¡las r¡ndumu pada
sosok yang la¡n...
k¡n¡ aku ada d¡ßatas
amßang kesaßaran
amß¡l saja jußah yang
kupaka¡ dar¡mu dulu
dan ßer¡kan padanya
ß¡ar t¡ada lag¡ dongeng
tentang d¡a mencumßu
anak tel¡ngaku
aku akan ßergegas
menjauh¡mu dan semua
yang telah ada antara k¡ta
ß¡arlah d¡a yang menjad¡
sandaran asmaramu
karena mungk¡n memang
¡tu mau dan ßahag¡amu.
*cintaku setulus yang kau mau**mungk¡n aku memang tak
sempurna d¡mata
¡ndahmu.....
pun tak ß¡sa kumenjad¡
sempurna....
dan mungk¡n aku juga
ßukan yang terßa¡k untuk
d¡r¡mu...
tap¡ kumohon agar kau
tahu maksud hat¡ku...
ku mau menjad¡ yang
terßa¡k untuk teman
h¡dupmu...
hat¡ ¡n¡ sudah sangat lelah,
ßahkan let¡h h¡ngga
keujung_ujung
persend¡anku...
dalam pengemßaraanku
mencar¡ c¡nta dan sosok
sepert¡ d¡r¡mu...
yang ß¡sa mengert¡ dan
memaham¡ku...
kau selalu ada d¡set¡ap
hemßusan nafasku...
namamu pun tak pernah
luput dar¡ rajutan do’aku
nan kudus...
tap¡ mengapa kau ßerlalu
dar¡ tatapanku d¡kala hat¡ku
terpaut atas c¡nta
kepadamu...
kutak mengert¡ apa seßenar
yang engkau mau...
telahpun kupersemßahkan
hat¡ dan j¡waku satu
untukmu...
ßayanganmu sent¡asa
mengul¡k alam f¡k¡rku...
dan d¡waktu ¡n¡ kau telah
menjad¡ sosok yang
ßerßeda...
dulu kau selalu mengert¡
tap¡ k¡n¡ kau ßerußah
menjad¡ tak pedul¡...
kau semak¡n jauh dan tak
mampu lag¡ aku sentuh...
d¡s¡n¡ jauh kußerharap...
kau kan kemßal¡ menjad¡
sosok yang dulu...
sosok yang menc¡nta¡ku
karena c¡ntaku pun
setulus yang kau mau.
Saat cinta tak harus
memiliki…
Tatkala ku bw cinta kita…
Ia melanda seluruh per5ada
jiwa…
Lamunanku tiada henti
padamu…
Hingga tanpa ku ter5edar…
sebenarnya kau tiada di
si5iku…
Di ketika itu…rinduku telah
kau sisihkan…
Ku cuba menilainya…
Ternyata 5udah tiada cinta
itu lg…
Tergeru5 ku uleh pepatah
5ang pujangga…
Kadang cinta 5uci…tak
haru5 memiliki…
Kini raut wajah cintaku
kehampaan…
Btapa di waktu ini…
Hanya 5elampir d0aku
untkmu…
M0ga kau bahagia
ber5amanya…
Biarlah kau tetap menjdi
pe50na baiduri hatiku…
Memang cintaku brcahaya
sentiasa pdmu…
Tp kau nyata tak bisa ku
miliki…
HATIKU TERSUNGKUR
Di lekuk liku lukaku, dimana
kepedihan terbenam
Kulepas derita diambang
senja
Angin menggelepar
menghisap kelamnya
cintaku
Membuatku tersungkur
terjerebab ke dalam duka
Aku tersedu... bersimpuh di
bawah selaksa doa
Gelap membekap jiwaku
Berhamburan ulat-ulat
kebencian beraroma busuk
Bersekutu dengan belatung
yang berasal dari jejak
kepalsuan cintamu
Kularungkan mimpi-mimpi
yang tlah usang
Berjalan mundur menjauhi
desahan cinta
Melewati gelapnya
kehampaan
Tersungkur diantara batu-
batu penderitaan
DERITAKU
Yang telah tercampur
dengan nista
Telah kucoba meraih
semua harapan dan
mimpiku
Namun cinta yang
semestinya dapat aku miliki
Sekarang telah terbang jauh
dari genggamanku
Sedangkan aku masih
mencintainya
Telah aku suapi hatinya
dengan ketulusan cintaku
Telah aku sirami jiwanya
dengan cahaya kejujuran
Aku berikan dirinya cahaya
ketulusan hatiku
Aku jadikan hatiku sarang
bagi cintanya
Namun ketika aku tengah
menikmati indahnya cinta
Tiba-tiba dia terbang
meninggalkanku
Dialah... wanita yang telah
mencampakkan cintaku
Memberikan padaku
sebongkah cinta palsu
Yang telah tercampur
dengan penghinaan
Dan telah memaksaku
menelan ribuan kata manis
tanpa makna
Dialah... wanita yang aku cintai
Yang selalu aku beri makan
jiwanya dengan cinta kasih
Namun sekarang dia telah
berubah menjadi setan
yang menjijikkan dan
menakutkan
Yang datang dari balik
kegelapan malam
Dan siap menyiksaku
dengan kejam
Deritaku ini sebagai
pengalaman pahit bagi
hidupku